مَن سَرَّه أن يَستَجيبَ اللهُ لهُ عِندَ الشدائدِ [ الكُرَبِ ] ؛ فَليُكثِرْ من الدُّعاءِ في الرَّخاءِ
“Barangsiapa yang senang jika doanya dikabulkan oleh Allah dalam keadaan sulit (susah), maka perbanyaklah doa dikala lapang”
ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah yang tidak mengandung dosa dan memutus silaturahmi, melainkan Allah akan beri padanya salah satu dari tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan sesuai dengan doanya, [2] Allah akan menyimpan pengabulannya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan dirinya dari kejelekan yang semisal (dengan permintaannya).” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdoa.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian.””
أنَّه دفَع مع النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يومَ عَرَفةَ، فسمع النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم وراءه زجرًا شديدًا، وضربًا وصوتًا للإبِلِ، فأشار بسَوطِه إليهم، وقال: أيُّها النَّاسُ عليكم بالسَّكينةِ؛ فإنَّ البِرَّ ليس بالإيضاعِ
“Ia berangkat (untuk wukuf) bersama Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam pada hari Arafah. Lalu Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam mendengar di belakangnya suara teriakan keras, pukulan (terhadap unta), dan suara ringkikan unta. Maka beliau memberi isyarat dengan cambuknya kepada mereka dan bersabda: "Wahai manusia, hendaklah kalian bersikap tenang, karena kebaikan itu tidak ada pada ketergesa-gesaan"”
إنَّ الإسلامَ بَدَأَ غَريبًا وسيعودُ غريبًا فُطَوبى لِلْغُرَبَاءِ قال يا رسولَ اللهِ ومَنِ الغُرَباءُ قال الَّذينَ يَصْلُحُونَ إذا فَسَدَ الناسُ
“Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali asing lagi kelak. Maka beruntunglah orang yang asing ketika itu". Para sahabat bertanya: “wahai rasulullah siapa yang asing itu (al-Ghuraba)? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ”Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat kerusakan”