قَالَ: أَتَيْتُ أَبَا ثَعْلَبَةَ الخُشَنِيَّ، فَقُلْتُ لَهُ: كَيْفَ تَصْنَعُ بِهَذِهِ الآيَةِ؟ قَالَ: أَيَّةُ آيَةٍ؟ قُلْتُ: قَوْلُهُ تَعَالَى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ} [المائدة: 105] قَالَ: أَمَا وَاللَّهِ لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْهَا خَبِيرًا، سَأَلْتُ عَنْهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «§بَلْ ائْتَمِرُوا بِالمَعْرُوفِ وَتَنَاهَوْا عَنِ المُنْكَرِ، حَتَّى إِذَا رَأَيْتَ شُحًّا مُطَاعًا، وَهَوًى مُتَّبَعًا، وَدُنْيَا مُؤْثَرَةً، وَإِعْجَابَ كُلِّ ذِي رَأْيٍ بِرَأْيِهِ، فَعَلَيْكَ بِخَاصَّةِ نَفْسِكَ وَدَعِ العَوَامَّ، فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامًا الصَّبْرُ فِيهِنَّ مِثْلُ القَبْضِ عَلَى الجَمْرِ، لِلْعَامِلِ فِيهِنَّ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِكُمْ» -[258]- قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ المُبَارَكِ: وَزَادَنِي غَيْرُ عُتْبَةَ - قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَجْرُ خَمْسِينَ رَجُلًا مِنَّا أَوْ مِنْهُمْ. قَالَ: «بَلْ أَجْرُ خَمْسِينَ رَجُلًا مِنْكُمْ»
“Abu Umayyah Asy Sya'bani mengatakan: aku datang kepada Abu Tsa'labah Al Khusyani dan berkata kepadanya: bagaimana penjelasan anda terhadap ayat ini? Beliau berkata: ayat yang mana? Aku berkata: firman Allah ta'ala (yang artinya) : "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan" (QS. Al Maidah: 105). Abu Tsa'labah berkata: sungguh aku telah bertanya tentang ayat ini kepada orang yang paling berilmu. Aku telah telah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Hendaknya kalian beramar ma'ruf nahi mungkar. Sampai suatu waktu kalian akan melihat banyak orang yang menuruti sifat pelitnya, mengikuti hawa nafsunya, terpedaya oleh dunia dan setiap orang yang punya pendapat kagum dengan pendapatnya. Ketika itu jagalah diri kalian masing-masing. Dan tinggalkanlah kebanyakan manusia. Sungguh di masa setelah masa kalian akan datang masa-masa (yang sangat dituntut) bersabar. Orang yang bersabar ketika itu seperti memegang bara api. Orang yang mengamalkan ajaran agama ketika itu pahalanya seperti pahala 50 orang". Abdullah bin Mubarak berkata: aku mendapatkan riwayat tambahan terhadap hadits ini, dari selain Utbah: "Para sahabat bertanya: Maksudnya semisal dengan 50 orang diantara mereka ataukah 50 orang diantara kami (para sahabat)? Rasulullah menjawab: 50 orang diantara kalian”
ما مِن عبدٍ مسلِمٍ ينفقُ من كلِّ مالٍ لَهُ زوجينِ في سبيلِ اللَّهِ ، إلَّا استَقبلَتهُ حَجَبةُ الجنَّةِ كلُّهم يدعوهُ إلى ما عندَهُ قلتُ: وَكَيفَ ذلِكَ قالَ : إن كانَت إبلًا فبَعيرينِ وإن كانت بقَرًا فبقَرتينِ
“Tidaklah ada seorang Muslim yang berinfaq sedikit saja untuk dua kendaraan di jalan Allah, kecuali penjaga-penjaga pintu surga akan mendatanginya dan mengajaknya untuk masuk melalui pintu yang dijaganya. Saya (Sha'sha'ah) berkata: bagaimana caranya? Abu Dzar berkata: Apabila punya unta maka dengan cara menginfakkan dua unta, apabila punya sapi maka dengan cara menginfakkan dua sapi”
ما مِن عبدٍ مسلِمٍ ينفقُ من كلِّ مالٍ لَهُ زوجينِ في سبيلِ اللَّهِ ، إلَّا استَقبلَتهُ حَجَبةُ الجنَّةِ كلُّهم يدعوهُ إلى ما عندَهُ قلتُ: وَكَيفَ ذلِكَ قالَ : إن كانَت إبلًا فبَعيرينِ وإن كانت بقَرًا فبقَرتينِ
“Tidaklah ada seorang Muslim yang berinfaq sedikit saja untuk dua kendaraan di jalan Allah, kecuali penjaga-penjaga pintu surga akan mendatanginya dan mengajaknya untuk masuk melalui pintu yang dijaganya. Saya (Sha'sha'ah) berkata: bagaimana caranya? Abu Dzar berkata: Apabila punya unta maka dengan cara menginfakkan dua unta, apabila punya sapi maka dengan cara menginfakkan dua sapi”
مَن أنْفَقَ زَوْجَيْنِ في سَبيلِ اللَّهِ، دَعَتْهُ خَزَنَةُ الجَنَّةِ، أيْ فُلُ هَلُمَّ فَقالَ أبو بَكْرٍ: ذَاكَ الذي لا تَوَى عليه، قالَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أرْجُو أنْ تَكُونَ منهمْ
“Siapa yang berinfaq sedikit saja untuk dua kendaraan di jalan Allah, maka dia akan dipanggil oleh penjaga-penjaga pintu surga: "wahai Fulan masuklah!" Abu Bakar mengatakan: "Adakah orang yang tidak luput dari semua pintu surga tersebut?”. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam menjawab, “Aku berharap engkau termasuk salah satu dari mereka"”
إنَّ أهْلَ الجَنَّةِ يَتَرَاءَوْنَ أهْلَ الغُرَفِ مِن فَوْقِهِمْ، كما يَتَرَاءَوْنَ الكَوْكَبَ الدُّرِّيَّ الغَابِرَ في الأُفُقِ، مِنَ المَشْرِقِ أوِ المَغْرِبِ، لِتَفَاضُلِ ما بيْنَهُمْ قالوا يا رَسولَ اللَّهِ تِلكَ مَنَازِلُ الأنْبِيَاءِ لا يَبْلُغُهَا غَيْرُهُمْ، قالَ: بَلَى والذي نَفْسِي بيَدِهِ، رِجَالٌ آمَنُوا باللَّهِ وصَدَّقُوا المُرْسَلِينَ
“Sesungguhnya penduduk surga, bisa saling melihat dengan ahlul ghurfah (penduduk surga yang tinggi tingkatannya). Sebagaimana mereka melihat bintang yang terang di langit, yang memancarkan cahaya di ufuk dari timur ke barat. Karena mereka penduduk surga itu bertingkat-tingkat. Para sahabat bertanya: “wahai Rasulullah, apakah tingkatan yang tinggi itu adalah tempatnya para Nabi dan tidak bisa digapai oleh selain mereka?”. Rasulullah menjawab: “(tidak demikian), bahkan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, itu adalah tempatnya orang-orang yang beriman (dengan benar) kepada Allah dan membenarkan ajaran para Rasul”.”